, ,

UPA Taman Agroteknologi Untidar dan Dinas Pertanian Kota Magelang Kolaborasi Kendalikan Organisme Pengganggu Tanaman Padi dengan Teknologi Drone

oleh -162 Dilihat

Revolusi Agroteknologi Pertanian Modern: Untidar dan Dinas Pertanian Magelang Perkenalkan Teknologi Drone untuk Atasi Hama Padi

Di Magelang di tengah tantangan serangan hama yang mengancam produktivitas padi, sebuah terobosan  inovatif hadir di Kota Magelang. Unit Pelaksana Akademik (UPA) Taman Agroteknologi Universitas Tidar (Untidar) bersama Dinas Pertanian Kota Magelang memperkenalkan solusi canggih – penyemprotan pestisida menggunakan Drone Sprayer. Kegiatan percontohan ini dilaksanakan di lahan persawahan Kelompok Tani Marsudikismo, Kelurahan Cacaban, sebagai bentuk nyata penerapan smart farming di tingkat petani.

Teknologi Agroteknologi Masa Kini untuk Pertanian Masa Depan

  • Efisiensi waktu: Mampu menyemprot 1 hektar dalam waktu 15-20 menit

  • Presisi tinggi: Dapat diatur untuk menyemprot area tertentu secara akurat

  • Ramah lingkungan: Mengurangi 30% penggunaan pestisida dibanding metode manual

Dr. Ir. Yudhi Arnandha, M.T., Kepala UPA Taman Agroteknologi Untidar menjelaskan, “Ini bukan sekadar demonstrasi teknologi, tapi bukti nyata bagaimana perguruan tinggi dapat memberikan solusi riil bagi masyarakat.

Respons Positif dari Para Petani

Sukardi, ketua Kelompok Tani Marsudikismo mengungkapkan kekagumannya: “Awalnya ragu, tapi setelah melihat cara kerjanya, kami terkesan.

UPA
UPA

Baca juga: Mitsubishi Beri Nama Bayi Barunya Xpander, Low MPV Pesaing Avanza cs

Dampak Jangka Panjang dan Rencana Ke Depan Agroteknologi

Kolaborasi ini memiliki tujuan strategis:

  1. Peningkatan produktivitas: Targetkan kenaikan hasil panen 15-20%

  2. Sekolah lapangan: Akan dilakukan pelatihan rutin bagi petani

  3. Pengembangan sistem: Rencanakan integrasi dengan weather station dan IoT

  4. Model bisnis: Kaji kemungkinan drone sharing antar kelompok tani

“Kami sedang menyusun roadmap untuk membuat Magelang sebagai percontohan smart farming di Jawa Tengah,” ungkap Yudhi penuh semangat.

Sinergi Akademisi-Pemerintah-Petani

Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi tiga pihak dapat menciptakan solusi berkelanjutan:

  • Akademisi: Menyediakan teknologi dan pendampingan

  • Pemerintah: Memfasilitasi regulasi dan pendanaan

  • Petani: Menjadi pelaku utama dan evaluator

Dinas Pertanian Kota Magelang berkomitmen akan menjadikan program ini sebagai bagian dari agenda prioritas pembangunan pertanian daerah. “Tahun depan kami alokasikan anggaran khusus untuk pengembangan precision agriculture semacam ini,” janji Muhlasin.

Dengan langkah awal ini, Magelang sedang menorehkan sejarah baru dalam transformasi pertanian tradisional menuju era digital yang lebih efisien dan berkelanjutan. Petani pun mulai menyadari bahwa masa depan pertanian yang lebih cerah sudah ada di depan mata.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.