Mahasiswi UNS Asal Temanggung yang Loncat di Sungai Bengawan Solo Ternyata Sudah Jadi Klien Layanan Konseling Sejak Januari 2025
Surakarta — Peristiwa tragis yang terjadi di Sungai Bengawan Solo mengundang perhatian publik. Seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) asal Temanggung diketahui nekat melompat ke sungai tersebut. Belakangan, pihak kampus mengungkap fakta bahwa mahasiswi ini sudah menjadi klien Subdirektorat Layanan Konseling UNS sejak Januari 2025.
Menurut keterangan resmi dari pihak UNS, mahasiswi tersebut sebelumnya telah aktif menjalani sesi konseling. Hal ini menunjukkan bahwa kampus telah berupaya memberikan pendampingan psikologis agar yang bersangkutan bisa melewati masa-masa sulitnya.
“Sejak awal tahun, yang bersangkutan sudah tercatat sebagai klien kami dan sudah mendapatkan layanan konseling secara berkala. Tim kami berusaha mendampingi yang bersangkutan sebaik mungkin,” ujar salah satu pejabat di Subdirektorat Layanan Konseling UNS.
Pihak kampus menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. Mereka menegaskan bahwa UNS memiliki komitmen kuat dalam memberikan perhatian dan pendampingan kepada mahasiswa yang mengalami tekanan mental maupun masalah pribadi. Layanan konseling di kampus ini terbuka untuk seluruh mahasiswa dan tersedia secara gratis.

Baca juga: Hari Bhayangkara Ke-79 Polresta Magelang, Semakin Dekat dan Bermanfaat untuk Masyarakat
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa kesehatan mental mahasiswa adalah hal yang sangat penting dan membutuhkan perhatian serius, bukan hanya dari lembaga pendidikan tetapi juga dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar.
Sementara itu, tim SAR bersama relawan terus melakukan pencarian intensif di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir area sekitar titik awal kejadian menggunakan perahu karet dan peralatan penyelaman.
Keluarga mahasiswi yang bersangkutan kini berada di Surakarta untuk memantau langsung proses pencarian. Mereka berharap ada keajaiban dan meminta doa dari seluruh masyarakat.
“Kami mohon doa agar anak kami segera ditemukan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,” ungkap perwakilan keluarga dengan suara terbata.
Kejadian ini menjadi duka bersama, sekaligus seruan agar semua pihak lebih peka terhadap tanda-tanda gangguan kesehatan mental di sekitar kita. Pihak kampus juga mengimbau mahasiswa untuk tidak ragu memanfaatkan fasilitas konseling yang sudah disediakan.