Agen Berita Pare Pare — Turis China & Malaysia Anjlok, Pariwisata Thailand Terpukul Industri pariwisata Thailand kembali menghadapi tekanan besar setelah terjadi penurunan signifikan jumlah wisatawan dari dua pasar utama, yaitu China dan Malaysia. Penurunan kedatangan turis dari kedua negara ini menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi sektor pariwisata Thailand, yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Para pelaku industri pariwisata dan pemerintah kini tengah mencari solusi cepat agar dampak negatif ini tidak berkepanjangan.
Baca Juga: Ada Tiga Titik Jakarta Hari Ini 8 September 2025
Penurunan Drastis Jumlah Turis China dan Malaysia
Data resmi dari Kementerian Pariwisata Thailand menunjukkan bahwa sepanjang semester pertama tahun 2025, jumlah wisatawan asal China turun hingga 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, kunjungan wisatawan dari Malaysia juga anjlok sekitar 30%.
Penurunan tajam ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ketatnya kebijakan visa, kekhawatiran atas isu keamanan, serta situasi ekonomi di negara asal yang mempengaruhi daya beli masyarakat. Selain itu, beberapa insiden yang menimpa wisatawan asing di Thailand, termasuk kasus kriminal dan kesehatan, turut mempengaruhi persepsi para pelancong.
Dampak Besar bagi Ekonomi Pariwisata Thailand
Thailand dikenal sebagai salah satu destinasi wisata utama di Asia Tenggara, dengan sektor pariwisata menyumbang lebih dari 20% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Turis China dan Malaysia secara tradisional menjadi kontributor terbesar dalam pendapatan devisa negara dari pariwisata.
Penurunan jumlah wisatawan dari kedua negara ini menyebabkan berkurangnya pendapatan hotel, restoran, transportasi, dan atraksi wisata. Banyak pelaku usaha pariwisata, khususnya yang bergantung pada wisatawan China dan Malaysia, mengalami penurunan omset hingga 50%.
“Penurunan ini sangat terasa, terutama di kawasan populer seperti Phuket, Pattaya, dan Chiang Mai yang selama ini menjadi favorit turis China dan Malaysia,” ujar Somchai Prasert, seorang pengusaha hotel di Phuket.
Upaya Pemerintah dan Pelaku Industri Pariwisata
Menyikapi situasi ini, pemerintah Thailand melalui Kementerian Pariwisata dan Olahraga segera mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memulihkan sektor pariwisata. Beberapa langkah yang telah diambil antara lain:
-
Pelonggaran Proses Visa: Mempermudah prosedur pengajuan visa untuk wisatawan asal China dan Malaysia guna meningkatkan minat kunjungan.
-
Kampanye Promosi dan Pemasaran: Meluncurkan kampanye promosi internasional yang menargetkan pasar China dan Malaysia, termasuk penawaran paket wisata menarik dan diskon khusus.
-
Penguatan Keamanan dan Pelayanan: Meningkatkan pengamanan di lokasi wisata dan memperbaiki pelayanan agar wisatawan merasa lebih nyaman dan aman.
Reaksi dari Pelaku Industri dan Pakar Pariwisata
“Kita harus realistis, tidak bisa langsung pulih dalam waktu singkat.
“Thailand perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan wisatawan baru dan mengedepankan konsep wisata yang berkelanjutan serta ramah lingkungan,” ujarnya.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Meskipun saat ini menghadapi tekanan besar, pariwisata Thailand masih memiliki peluang untuk bangkit dan berkembang. Daya tarik alam, budaya yang kaya, serta keramahan masyarakat Thailand tetap menjadi modal utama.
Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, serta komunitas lokal menjadi kunci utama dalam menghadapi dinamika industri pariwisata.
Kesimpulan
Dengan inovasi dan adaptasi, Thailand masih berpeluang mempertahankan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan di Asia Tenggara.