, ,

Kapolres Mojokerto Kunjungi Rumah Keluarga Korban Mutilasi di Lamongan

oleh -208 Dilihat

Agen Berita Pare Pare – Kapolres Mojokerto Kunjungi Rumah Keluarga Korban Mutilasi di Lamongan Suasana duka masih menyelimuti rumah keluarga korban kasus mutilasi di Lamongan, Jawa Timur. Isak tangis keluarga pecah saat Kapolres Mojokerto, AKBP Daniel S. Marunduri, datang berkunjung untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus memberikan dukungan moral pada Rabu (10/9).

Kunjungan ini menjadi sorotan publik, karena kasus mutilasi yang menimpa seorang warga Mojokerto berinisial AP (32) bukan hanya menyisakan trauma mendalam bagi keluarga, tetapi juga mengguncang masyarakat Jawa Timur.


Radar Lamongan - Edukatif, Inspiratif, Terpercaya

Baca Juga: Turis China & Malaysia Anjlok, Pariwisata Thailand Terpukul

Sambut Haru dan Air Mata

Rombongan Kapolres Mojokerto tiba di rumah keluarga korban sekitar pukul 10.30 WIB. Begitu masuk, tangisan keluarga pecah. Ibu korban langsung memeluk Kapolres seraya meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

“Kami sangat kehilangan, Pak. Anak saya orang baik. Tolong jangan biarkan pelaku bebas begitu saja,” kata sang ibu dengan suara bergetar.

Kapolres tampak menenangkan keluarga. Ia menegaskan bahwa polisi berkomitmen mengusut tuntas kasus mutilasi tersebut. “Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Percayalah, kasus ini akan ditangani serius. Kami tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan,” ujar Daniel.


Kronologi Kasus yang Menggemparkan

Kasus mutilasi ini bermula dari penemuan potongan tubuh manusia di sebuah lahan kosong di Lamongan pada awal September. Setelah dilakukan identifikasi, korban diketahui adalah AP, warga Mojokerto yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkutan barang.

Polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan terduga pelaku berinisial R (29), yang tak lain adalah rekan kerja korban.

“Pelaku dan korban memang saling kenal. Kami terus mendalami motif sebenarnya,” jelas Kapolres Mojokerto.


Trauma yang Mendalam

Keluarga korban mengaku masih syok berat. Kakak korban, Siti Aminah, mengatakan hingga kini keluarganya belum bisa menerima kenyataan. “Kami seperti mimpi buruk. Adik saya meninggal dengan cara yang tidak manusiawi. Semoga pelaku mendapat hukuman setimpal,” ujarnya.

Sementara itu, warga sekitar ikut memberikan dukungan. “Kami kaget sekali. Dia orangnya baik, tidak pernah cari masalah. Kasus ini bikin kami semua takut,” katanya.


Polisi Janjikan Perlindungan dan Pendampingan

Dalam kunjungannya, Kapolres Mojokerto tidak hanya menyampaikan belasungkawa, tetapi juga memberikan bantuan berupa sembako dan dukungan psikologis bagi keluarga.

“Kami sudah koordinasi dengan Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) untuk mendampingi keluarga korban. Trauma seperti ini butuh waktu lama untuk pulih, dan kami akan hadir untuk membantu,” ujar Kapolres.


Atensi Publik dan Desakan Hukuman Berat

Kasus mutilasi ini mendapat perhatian luas dari masyarakat.


Harapan Keluarga: Keadilan untuk Korban

 “Kami sudah ikhlas, tapi jangan sampai pelaku hanya dapat hukuman ringan. Anak saya meninggal dengan cara yang tidak wajar.

Kapolres Mojokerto berjanji akan terus memantau proses hukum bersama Polres Lamongan. “Kami berdiri bersama keluarga korban.


Luka yang Masih Terbuka

Kunjungan Kapolres Mojokerto di Lamongan menjadi pengingat bahwa di balik headline mengerikan tentang mutilasi, ada keluarga yang hancur dan komunitas yang terguncang.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.