, ,

Ini Alasan Kota Pare-pare Dijuluki Kota Bandar Madani

oleh -119 Dilihat
oleh

Agen Berita Pare Pare — Ini Alasan Kota Pare-pare Dijuluki Kota Bandar Madani Julukan “Kota Bandar Madani” yang melekat pada Parepare bukanlah sekadar slogan, melainkan refleksi dari identitas, sejarah, dan nilai-nilai yang tumbuh di kota pesisir ini. Sebagai salah satu daerah strategis di jalur pelayaran Selat Makassar, Parepare sejak lama menjadi simpul perdagangan, budaya, sekaligus pusat peradaban yang kental dengan nuansa religius.

baca juga:Update! Jadwal KM Binaiya 29 September – 23 Oktober 2025: Berlayar ke Awerange, Bontang, Pare Pare

Jejak Sejarah Kota Pesisir

Parepare tumbuh sebagai kota pelabuhan yang ramai sejak masa kolonial Belanda. Posisi geografisnya yang berada di pesisir barat Sulawesi menjadikan kota ini titik penting dalam arus barang dan manusia. Dari sinilah lahir julukan “Bandar”, yang mencerminkan peran Parepare sebagai gerbang ekonomi dan perdagangan.

Tak hanya pelabuhan, Parepare juga menjadi saksi lahirnya tokoh-tokoh besar, salah satunya BJ Habibie, Presiden ke-3 Republik Indonesia, yang dikenal sebagai “Putra Parepare”. Kehadiran tokoh ini semakin menguatkan citra kota sebagai daerah yang melahirkan insan-insan berilmu dan berkontribusi bagi bangsa.

“Madani” sebagai Nilai Kehidupan

Kata “Madani” melekat untuk menggambarkan masyarakat Parepare yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius, persaudaraan, dan kearifan lokal. Sebutan ini menegaskan identitas warga yang hidup rukun dalam keberagaman serta berpegang pada prinsip moral dan spiritual.

“Madani itu artinya masyarakat yang berperadaban, yang menjunjung tinggi nilai agama, kebersamaan, dan gotong royong. Nilai-nilai itu kita temukan dalam keseharian warga Parepare,” ungkap seorang sejarawan lokal.

Kota dengan Dua Napas: Ekonomi dan Religi

Sebagai “Bandar”, Parepare terus berkembang dengan aktivitas perdagangan dan pelabuhan. Namun, sebagai “Madani”, kota ini tetap menjaga karakter religius.

Harmoni antara aspek ekonomi dan religius itulah yang menjadi dasar mengapa julukan “Kota Bandar Madani” terasa relevan hingga kini.

Julukan ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga panduan arah pembangunan kota. Pemerintah daerah kerap menegaskan bahwa setiap program pembangunan harus selaras dengan nilai-nilai “Madani” — yakni berkeadaban, berkeadilan, dan berpihak pada masyarakat.

Penutup

Julukan “Kota Bandar Madani” merepresentasikan wajah Parepare yang unik: kota pelabuhan dengan denyut ekonomi yang dinamis, sekaligus kota religius yang menumbuhkan masyarakat berperadaban. Sejarah panjang, identitas budaya, dan nilai spiritual menjadikan Parepare bukan hanya sekadar kota pesisir, tetapi juga kota yang hidup dalam keseimbangan antara duniawi dan ukhrawi.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.